FPI, Senjata, dan Demokrasi

Hilangnya nyawa anggota laskar Front Pembela Islam tidak dapat dibiarkan begitu saja. Masuknya senjata ke dalam demokrasi akan memupus nilai-nilai demokrasi.

Tempo

Senin, 14 Desember 2020

Ikhsan Yosarie
Peneliti HAM dan Sektor Keamanan SETARA Institute


Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan belasungkawa atas wafatnya enam warga negara, dalam hal ini anggota laskar Front Pembela Islam (FPI), akibat bentrokan dengan aparat kepolisian di jalan tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember lalu. Di luar konteks pro dan kontra dalam hal politik, hilangnya nyawa seseorang, apalagi beberapa orang, tidak dapat ditoleransi. UUD 1945 sudah me...

Berita Lainnya