Hari Santri dan Jihad Universal

Mohamad Guntur Romli
Alumnus Pondok Pesantren Alamien Prenduan, Sumenep

Presiden Joko Widodo telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Namun, Muhammadiyah menolak Hari Santri. Dalam surat yang dikirim ke Presiden, Muhammadiyah menyatakan penetapan Hari Santri itu, "Potensial menimbulkan sekat-sekat sosial, melemahkan integrasi nasional, dan membangkitkan kembali sentimen keagamaan lama yang selama ini telah mencair dengan baik."

Kamis, 22 Oktober 2015

Mohamad Guntur Romli
Alumnus Pondok Pesantren Alamien Prenduan, Sumenep

Presiden Joko Widodo telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Namun, Muhammadiyah menolak Hari Santri. Dalam surat yang dikirim ke Presiden, Muhammadiyah menyatakan penetapan Hari Santri itu, "Potensial menimbulkan sekat-sekat sosial, melemahkan integrasi nasional, dan membangkitkan kembali sentimen keagamaan lama yang selama ini telah mencair dengan baik."

...

Berita Lainnya