OYONG LIZA PULANG KANDANG
Ingin melatih anak-anak.
Minggu, 30 April 2006
Ia meninggalkan anak-istrinya di Jakarta. Pindah ke Padang. Hidup sendiri, dia terbiasa mengawali harinya dari kulkas: mencomot sebutir telur, menceploknya, sembari menanti tanaknya nasi. Pikirannya sesibuk tangannya--membersitkan ide untuk pemain--hari itu.
Oyong Liza terus memikirkan gagasannya hingga cangkir kopi susu kering dan halaman selesai disapu--ritual paginya yang lain. Pukul 07.30, dia ditunggu latihan di lapangan di dekat rumahnya.
Dia
...