CIANJUR - Sebanyak 33 ribu hektare lahan di Kabupaten Cianjur dalam kondisi kritis yang bisa menyebabkan bencana alam dan penurunan ketersediaan air. Kondisi lahan ini disebabkan oleh pembalakan liar dan penjarahan yang dilakukan oleh masyarakat. Jika rehabilitasi terlambat, ekosistem di Cianjur akan terganggu.

Direktur Yayasan Agenda Hijau Indonesia Cianjur Chepy Mulyana menyesalkan sikap pemerintah yang lamban. Apalagi Gerakan Rehabilitasi Lahan