Dari Momen ke Monumen
Tak rela menjadi nihil dan tak bersedia hilang dari ingatan, demikianlah gairah manusia. Sejak lahir hingga berakhir, manusia dihadirkan atau menghadirkan diri di berbagai momen. Momen yang mengalir dari waktu ke waktu menjadi lorong-lorong panjang bagi manusia. Sebagai makhluk antroposentris, di sana, manusia senantiasa bertindak untuk keperluan dirinya. Momen kelahiran disambut, ulang tahun dihadirkan, perkawinan dirayakan, dan kematian pun dikukuhkan.
Selasa, 1 Maret 2016
Alwy Rachman
Pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin
Tak rela menjadi nihil dan tak bersedia hilang dari ingatan, demikianlah gairah manusia. Sejak lahir hingga berakhir, manusia dihadirkan atau menghadirkan diri di berbagai momen. Momen yang mengalir dari waktu ke waktu menjadi lorong-lorong panjang bagi manusia. Sebagai makhluk antroposentris, di sana, manusia senantiasa bertindak untuk keperluan dirinya. Momen kelahiran dis
...