DALAM sebulan belakangan kita membaca dan mendengar riuh berita membicarakan kerugian negara Rp 271 triliun akibat korupsi timah ilegal di Kepulauan Bangka Belitung. Hitung-hitungan tersebut sebetulnya hanya mencakup kerugian ekologis, ekonomi lingkungan, dan pemulihan akibat penambangan selama medio 2015-2022.

Angka kerugian akibat kerupsi timah tersebut jauh lebih besar ketimbang nilai ekspor timah dari Kepulauan Bangka Belitung. Pada periode