Dikukuhkan Jadi Guru Besar, Prof. Hamsal Orasikan Strategi Paradoks
Indonesia memerlukan pemimpin yang dapat mengelola paradoks dengan baik. #Infotempo
Iklan
Rabu, 15 Februari 2023
Prof. Dr. Mohammad Hamsal, MSE, MQM, MBA, CISCP dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Manajemen Stratejik. Ia pun menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Paradoxical Strategies: Using Both/And Thinking to Lead Business Transformation,” di Auditorium BINUS UNIVERSITY Kampus Anggrek, pada Senin, 6 Februari 2023.
Prof. Hamsal memaparkan orasi ilmiah yang mengangkat strategi paradoks sebagai kontradiksi (pertentangan) yang dapat diselesaikan, dalam arti memperkaya pemahaman fakta atau memberi manfaat peluang baru, nilai baru atau inovasi. Ini berdasar pada fenomena tekanan yang terus muncul antara kebutuhan hari ini dan besok (paradoks inovasi), antara integrasi global dan kepentingan lokal (paradoks globalisasi), serta antara misi sosial dan tekanan keuangan (paradoks kewajiban).
Elemen kontradiktif yang diadopsi sebagai salah satu dasar dari paradoks ini adalah "yin-yang" yang dalam filsafat Cina digunakan untuk menggambarkan bagaimana kutub berlawanan bergantung satu sama lain. "Yin" mewakili kekuatan feminin dan "yang" mewakili kekuatan maskulin.
Model "yin-yang" menggambarkan kontradiksi dan dualitas dalam keseimbangan, yang mencerminkan realitas dan persistensi dalam pergerakan yang terus-menerus. Ini menunjukkan bahwa bagian-bagian yang berlawanan secara konsisten mengalir dan memperkuat satu sama lain.
Prof. Hamsal merupakan Guru Besar Tetap yang ke delapan belas yang dikukuhkan BINUS University. Upacara Pengukuhan dilakukan pada Sidang Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Rektor BINUS University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. serta dihadiri Dewan Guru Besar BINUS University dan Guru Besar Tamu, Pimpinan Bina Nusantara, keluarga, dan tamu undangan.
“Sungguh bangga, Prof. Hamsal akan berkontribusi lebih banyak mewujudkan visi Fostering & empowering. Semoga akan semakin banyak karya, pemikiran untuk BINUSIAN, BINUS, dan Masyarakat Indonesia,” kata Prof. Harjanto.
Salah satu Guru Besar Tamu, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. dari Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia berpesan untuk Prof. Hamsal, "Jadilah bukan manusia yang pintar untuk diri sendiri, namun jadilah pintar dan berguna bagi orang lain".
Walikota Bogor Dr. H. Bima Arya Sugiarto pun turut menyampaikan kesan terhadap Prof. Hamsal. “Prof. Hamsal menyampaikan pemikiran yang jenius. Paradoks itu bisa ditafsirkan menegaskan satu sama lain sekaligus menjadi kekuatan jika kita bisa meramu dan mentransformasikan menjadi suatu strategi,” kata Dr. H. Bima Arya.
Saat ini Prof. Hamsal tercatat sebagai Faculty Member di Doctor of Research in Management BINUS University Business School. “Saya ingin mendedikasikan pencapaian ini untuk lembaga, yaitu BINUS University," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia memerlukan pemimpin yang dapat mengelola paradoks dengan baik, karena Indonesia negara majemuk dengan latar belakang masyarakat yang berbeda-beda. "Ini merupakan bentuk rasa terima kasih atas kebaikan Guru dan Dosen-dosen yang telah membentuk saya menjadi seperti sekarang ini. Saya ingin meneruskannya dengan pendidik generasi muda sehingga mereka juga dapat berdampak bagi orang lain,” ujar Prof. Hamsal.