Pembiayaan Kreatif untuk Membangun Infrastruktur
Pemerintah terus mengembangkan inovasi pembiayaan infrastruktur selain APBN. Agar funding gap sebesar Rp 1,435 triliun atau 70 persen dari anggaran dapat terpenuhi. #Infotempo
Iklan
Sabtu, 3 Desember 2022
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur jalan, jembatan, perumahan dan sumber daya air. Adapun berbagai inovasi pembiayaan yang sudah disiapkan, antara lain melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan skema estafet financing, pembiayaan campuran (blended financing)
Skema lainnya adalah pendekatan source to tap untuk infrastrukur air minum dan perluasan akses pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pemerintah berharap melalui skema-skema tersebut, funding gap sebesar Rp 1,435 triliun atau 70 persen dari anggaran dapat terpenuhi.
Inovasi pembiayaan dilakukan karena kemampuan APBN 2020-2024 hanya 30 persen atau sekitar Rp 623 triliun dari total kebutuhan anggaran infrastruktur Rp 2.058 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembiayaan infrastruktur kreatif (creative infrastructure financing) merupakan keharusan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Banyak skema-skema pembiayaan yang terus berkembang dan digali.
“Terutama dari Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan untuk mendorong serta mengisi celah-celah kekurangan pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur, terutama untuk percepatannya," ujar Basuki, Kamis, 1 Desember 2022.
Basuki menuturkan pembiayaan infrastruktur tidak hanya mengandalkan APBN, tapi juga melibatkan investor. Dia menyebut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menggunakan dana APBN sekitar 20-30 persen. “Sisanya dari investasi baik dari skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) ataupun investasi murni," kata dia.
Belum lama ini Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan menggelar Creative Infrastructure Financing (CreatIFF) 2022. Kegiatan tersebut mengulas kembali inovasi skema pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Basuki Hadimuljono mendorong generasi muda Kementerian PUPR aktif belajar dan berinovasi mengembangkan skema pembiayaan altenatif infrastruktur selain APBN. "Anak-anak muda PUPR yang akan membawa PUPR ke depan ini harus tahu betul tentang pembiayaan (financing). Ke depan creativity is a must untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.