Menteri Yasonna: Perguruan Tinggi Harus Menghasilkan SDM Unggul

Universitas Kristen Indonesia menyelenggarakan dies natalis ke 69. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia memberikan orasi ilmiah “Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Negeri untuk Menciptakan Generasi Unggul”. #Infotempo

Iklan

Kamis, 20 Oktober 2022

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Yasonna H. Laoly, mengatakan tantangan yang dihadapi bangsa semakin berat. Dibutuhkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) unggul dan mampu bersaing dan berperan aktif dalam membangun negeri.

“Perguruan tinggi yang mampu menghasilkan SDM unggul memerlukan komitmen yang kuat antara pemerintah dan swasta, pemilik perguruan tinggi, para dosen dan mahasiswa,” kata Yasonna pada saat memberikan orasi ilmiah bertajuk Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Negeri untuk Menciptakan Generasi Unggul pada Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam rangka Dies Natalis ke-69 di Auditorium Grha William Soeryadjaya, FK UKI, Jakarta Timur, Rabu, 19 Oktober 2022.

Yasonna mengatakan perguruan tinggi harus mampu menyiapkan sarana prasarana yang memadai, dukungan teknologi informasi dan mempunyai dosen yang unggul dan up to date keilmuannya. “Terdapat beragam peran strategis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi dunia pendidikan,” ujarnya.

Dia berpesan bahwa perguruan tinggi harus menciptakan atmosfer pembelajaran berbasis teknologi informasi. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki di masa sekarang adalah teknologi. Alasannya adalah bahan atau referensi belajar berasal dari berbagai sumber, tidak terpaku pada buku yang digunakan dalam kelas.

“Seluruh individu memiliki hak akses yang merata di seluruh dunia, terutama terhadap berbagai pengetahuan dan produk kekayaan intelektual yang dihimpun oleh para praktisi pendidikan, industri, pemerintahan, komunitas dan masyarakat,” kata Yasonna.

Selain menguasai teknologi informasi, tambah Yasonna, SDM unggul adalah yang mempunyai etika, moralitas, dan berperilaku baik, takut kepada Tuhan, jujur dan berintegritas. 

Rektor UKI Dhaniswara K. Harjono, menjelaskan tentang pencapaian akademik dan nonakademik, seperti pertambahan lima guru besar selama kurun waktu 22 bulan, akreditasi internasional untuk program studi sastra Inggris, pendidikan bahasa Inggris, hukum dan ilmu hubungan internasional dari FIBAA. Kemudian sertifikasi laboratorium ilmu komunikasi, laboratorium ilmu hukum dan laboratorium ilmu bahasa berdasarkan standar internasional ISO 9001-2015.

“Perolehan ini kami syukuri dan memacu semangat untuk bisa lebih baik untuk menghasilkan SDM unggul bagi bangsa dan negara. Sesuai arahan Menkumham RI, UKI memiliki nilai-nilai yang sempurna, yaitu nilai rendah hati, berbagi dan peduli, professional, disiplin dan bertanggung jawab dan berintegritas,” kata Dhaniswara.

Dia mengatakan 2020 adalah tahun kolaborasi dengan banyak institusi, baik pemerintah dan swasta, termasuk dunia usaha serta perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Semakin hari semakin banyak prestasi dalam segala hal dan bisa  dilakukan dengan berkolaborasi.

“Sebagai institusi pendidikan tinggi Kristen di Indonesia. Kita mengingat para pendiri UKI, orang-orang muda Kristen, yang dengan berbekalkan semangat dan tekad, mewujudkan amanat Dewan Gereja Kristen di Indonesia, yaitu, mendirikan suatu universitas Kristen agar dapat mendidik generasi muda bangsa untuk membangun Indonesia di kemudian hari,” kata Dhaniswara.

Menurut dia, visi pelayanan yang ditekankan para pendiri UKI harus dicamkan. “Agar UKI menjadi institusi pendidikan tinggi yang terbuka bagi berbagai kalangan masyarakat dari segala penjuru negeri. Kesempatan mengenyam pendidikan tinggi harus diberikan kepada seluruh masyarakat, tanpa kecuali,” ucapnya.

Berita Lainnya