Cara Mayapada Atasi Gangguan Berkemih
Angka kejadian OAB dan inkontinensia urine tipe stres meningkat seiring bertambahnya usia. #Infotempo
Iklan
Selasa, 18 Oktober 2022
Mengompol atau inkontinensia urine adalah keluarnya urine diluar kehendak manusia. Kondisi ini bisa dialami bersamaan dengan sering buang air kecil (BAK) atau beser di siang dan malam hari dan sulit menahan BAK yang dikenal dengan kandung kemih overaktif (overactive bladder/OAB).
Jenis mengompol lainnya adalah mengompol yang dialami saat tekanan perut meningkat seperti batuk, bersin, tertawa, olahraga dan mengangkat barang berat yaitu mengompol jenis tekanan (inkontinensia urine tipe stres). Angka kejadian OAB dan inkontinensia urine tipe stres meningkat seiring bertambahnya usia. OAB terjadi hampir sama pada perempuan dan laki-laki sedangkan inkontinensia urine tipe stres lebih banyak terjadi pada perempuan.
Ada beberapa penyebab seseorang mengalami kondisi tersebut, yakni gaya hidup yang kurang sehat hingga gangguan kesehatan lainnya. Kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik sehingga menimbulkan kegemukan atau obesitas, minuman berkafein tinggi, terlalu banyak minum yang melebihi kebutuhan cairan sehari-hari merupakan faktor risiko terjadinya mengompol.
Kondisi kesehatan atau penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan mengompol meliputi gangguan pada paru-paru seperti batuk-batuk lama dan asma, gangguan jantung, saluran kemih bagian bawah, ginjal, hormonal, gangguan tidur, kesulitan buang air besar dan pengaruh obat-obatan. Ahli Urologi Mayapada Hospital Prof. dr. Harrina Erlianti Rahardjo, SpU (K), PhD, mengatakan walaupun hanya setetes urine keluar disaat yang tidak diinginkan, tetap sudah masuk kategori mengompol.
“Jadi bukan hanya kejadian keluar urine dalam jumlah banyak seperti saat kita masih kecil saja yang dikategorikan sebagai mengompol. Setetes saja sudah dikatakan mengompol atau inkontinensia urine bila keluar di saat yang tidak diinginkan,” kata dia.
Menurutnya, terdapat 2 fase berkemih. Pertama fase pengisian yakni dimana kandung kemih diisi oleh urine yang dialirkan dari ginjal. Kedua, fase berkemih yakni saat seseorang mengeluarkan urine dari kandung kemih di kamar kecil.
“Mengompol adalah gangguan berkemih yang terjadi di fase pengisian. Seharusnya setelah usia di atas 5 tahun kita sudah bisa mengontrol BAK sehingga tidak terjadi mengompol. Pada kondisi tertentu, setelah usia 18 tahun atau dewasa bisa saja mengompol terjadi yang disebabkan berbagai hal. Contohnya saat tertawa dan batuk bisa keluar urine yang sudah digolongkan sebagai mengompol,” ujarnya.
Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif dan multidisiplin untuk diagnosis tata laksana mengompol yang bersifat multifaktorial. Tata laksana bertahap dimulai dengan terapi konservatif sampai invasif tersedia dengan melibatkan berbagai spesialis seperti Urologi, Obstetri dan Ginekologi, Rehabilitasi Medik, Ilmu Penyakit Dalam dan Syaraf.
Untuk diagnosis gangguan berkemih dan mengompol yang lebih tepat di Mayapada Hospital tersedia teknologi urodinamik dan videourodinamik yang dapat mendeteksi jenis gangguan berkemih dan penyebabnya, sehingga tata laksana mengompol dapat dirancang dengan tepat, ditunjang dengan keahlian dokter spesialis yang berpengalaman.
Adapun, cara mencegahnya yakni pertama, minum air putih 2 liter atau 8 gelas per hari. Perbanyak porsi minum di pagi dan siang hari dibandingkan malam hari. Kedua, hindari minuman berkafein tinggi seperti kopi, teh, coklat dan soda.
Ketiga, berolahraga dan konsumsi makanan sehat sehingga mencegah obesitas dan diabetes. Keempat, latihan kandung kemih dan otot dasar panggul. Kelima, penyesuaian waktu konsumsi obat yang memperbanyak jumlah urine seperti diuretik.
Keenam, apabila terdapat bengkak di tungkai, dapat meninggikan ekstremitas tungkai setelah makan sampai waktu tidur atau menggunakan stoking kompresi sebelum tidur. Ketujuh, evaluasi dan terapi kondisi dasar yang menjadi faktor risiko atau penyebab mengompol.
Tahir Uro-nephrology Center dan Oncology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif dalam penanganan keganasan prostat, ginjal, dan aluran kemih serta kanker lainnya, dengan peralatan terkini serta kolaborasi multi-spesialisasi dokter, mulai dari deteksi dini, diagnosis, terapi tindakan bedah, kemoterapi, imunoterapi dan radioterapi, hingga rehabilitasi medis saat proses penyembuhan.
Mayapada Hospital telah menggunakan Laparoskopi dengan teknologi terbaru yaitu 3-dimensi dengan ketajaman 4K (ultraHD). Ditunjang dengan keahlian dokter spesialis yang berpengalaman dan alat yang canggih, pasien diharapkan mendapatkan manfaat dan penanganan yang terbaik di Mayapada Hospital.
Tahir uro-nephrology Center Mayapada Hospital didukung oleh team dokter yang berkompentesi dan professional di bidangnya :
1. Unit Mayapada Hospital Jakarta Selatandr. Syamsu Hudaya, Sp.U ( K ), dr. Akbari Wahyudi Kusumah SpU, dan dr. Firdianto Sp U ; Prof.dr. Harrina Erlianti Rahardjo, Sp.U(K), PhD
2. Unit Mayapada Hospital Kuningandr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U, FICS, dr. Robertus Bebet Prasetyo, Sp.U, dr. Fatan Abshari, Sp.U,
3. Unit Mayapada Hospital Surabaya dr. Satrya Husada, Sp.U, dr. Prasastha Dedika Utama, Sp.U, dr. Aditya Pramanta, Sp.U
4. Unit Mayapada Hospital Tangerang : dr. Vinny Verdini, Sp.U dan dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U5. Unit Mayapada Hospital BMC Bogor : dr. Yulfitra Soni, Sp.U
Jika ingin berkonsutasi dengan dokter dokter Mayapada Hospital di atas, maka dapt mengklik link beriikut https://mayapadahospital.com/find-doctor/show?speciality=Urologi+%28Saluran+Kemih%29