Pertamina Komitmen Kurangi Emisi Karbon Indonesia

Pertamina telah melakukan beberapa inisiatif untuk mengurangi 25,9 juta ton CO2 pada 2030.

Tempo

Selasa, 2 November 2021

Jakarta – PT Pertamina (Persero) berkomitmen mendukung target pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor energi. Menurut Direktur Utama dan CEO Pertamina Nicke Widyawati, BUMN tersebut berfokus pada pengurangan emisi gas.

Target pengurangan emisi terutama pada bidang transportasi jalan raya, penerbangan, perkapalan, serta industri kimia dan petrokimia. Industri ini, berdasarkan grafik dunia, memberikan kontribusi kurang dari 20 persen emisi karbon.

“Pengurangan emisi karbon terbesar berasal dari efisiensi operasi kami di fasilitas kilang dan hulu, pemanfaatan gas suar, pemanfaatan kembali limbah panas di kilang dan hulu, serta inisiatif energi lainnya dari panas bumi,” kata Nicke saat berbicara dalam diskusi panel ekonomi hijau pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Senin 1 November 2021.

Pertamina telah melakukan beberapa inisiatif untuk mengurangi 25,9 juta ton CO2 pada 2030. Antara lain meningkatkan kapasitas panas bumi menjadi 1.065 megawatt. Serta mengembangkan pembangkit listrik berbasis air dan surya. Masing-masing ditargetkan mencapai 715 megawatt dan 3.100 megawatt.

BUMN energi itu juga sedang mengembangkan kilang hijau di Plaju dan Cilacap. Dua kilang ini akan beroperasi pada 2025.

Pertamina juga ikut patungan dalam perusahaan baterai Indonesia untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaran listrik. Termasuk bisnis swapping dan charging. Serta mengembangkan pabrik methanol untuk gasifikasi yang direncanakan mulai beroperasi pada 2021.

“Dahulu energi kilang kami dari bahan bakar, sekarang kami beralih ke gas dan juga sebagian dari solar,” kata Nicke.

Inisiatif lain untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca antara lain pengembangan bioenergi, ekonomi karbon sirkular, serta energi baru terbarukan.

“Kami memiliki target ambisius untuk mengubah energi di fasilitas kami menjadi 30 persen bauran energi dari energi baru dan terbarukan,” kata Nicke.

Pertamina mencatat penurunan emisi sebesar 27,08 persen selama periode 2021-2020. Angka ini melebihi target nasional pengurangan emisi gas rumah kaca (NDC) pada 2020 sebesar 26 persen.

Di bidang energi, pemerintah Indonesia berambisi menurunkan emisi CO2 sebanyak 314 juta ton pada 2030. Sebanyak 183,66 juta ton atau lebih dari 50 persen diantaranya adalah target sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

Berdasarkan peta jalan transisi energi Indonesia, saat ini level bauran energi masih berada pada angka 9 persen. Targetnya meningkat jadi 23 persen pada 2025. Lalu diproyeksikan berada pada level 31 persen pada 2050.

Melalui peta jalan pengembangan EBT itu, pemerintah meyakini sektor energi akan menurunkan emisi sebesar 314-398 juta ton CO2.

Berita Lainnya