Presiden Tiongkok Ajak Partai Politik Dunia Perangi Pandemi
Xi Jinping mengkritik kesenjangan vaksinasi Covid-19 di dunia. Dia juga mengecam politisasi pandemi serta pemberian label geografis pada virus.
Tempo
Sabtu, 10 Juli 2021
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (PKT) , yang juga Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengajak partai-partai politik di dunia memperkuat kerja sama untuk menghadapi berbagai tantangan global, seperti pandemi Covid-19, ketidaksetaraan, terorisme, dan perubahan iklim.
Berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PKT dan Partai Politik Dunia melalui video di Beijing, Xi mengkritik praktik blokade dan pelepasan (decoupling) teknologi, politisasi dan manipulasi pandemi untuk mengganggu pembangunan negara lain, serta praktik hegemoni melalui politik kelompok.
Decoupling adalah istilah untuk menggambarkan tindakan suatu negara yang melepaskan ketergantungan dengan negara lain. “Di tengah pandemi, partai-partai politik harus bekerja sama untuk menghapus kesenjangan vaksinasi, menentang politisasi pandemi, maupun pemberian label geografis pada virus,” ujar Xi.
Tiongkok, dia mengimbuhkan, akan berusaha keras mendukung kerja sama internasional dalam memerangi Covid-19, meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara-negara berkembang, serta menambah kontribusi terhadap perjuangan global melawan perubahan iklim.
KTT daring yang mempertemukan para pemimpin dari 500 lebih partai dan organisasi politik di 160 lebih negara itu, menurut Xi, digelar saat masyarakat dunia berada di persimpangan jalan, antara konfrontasi atau saling menghargai, ketertutupan atau keterbukaan, serta pemisahan atau kerja sama.
Xi menyatakan, partai politik sebagai kekuatan penting di balik kemajuan umat manusia perlu menetapkan jalur yang tepat untuk melangkah dan memikul tanggung jawab guna menjamin kesejahteraan rakyat dan mencapai kemajuan umat manusia.
“Kita perlu memperjuangkan nilai-nilai bersama kemanusiaan, menjaga toleransi dengan pikiran terbuka guna mencapai pemahaman atas nilai-nilai dari peradaban yang berbeda-beda, serta menghormati eksplorasi masyarakat yang beraneka ragam,” dia mengungkapkan.
Presiden Xi menegaskan, semua negara dan bangsa memiliki hak yang setara untuk membangun. Oleh karena itu, partai-partai politik harus berani menghadapi masalah-masalah utama seperti kesenjangan ekonomi dan pembangunan, dengan perhatian khusus diberikan kepada negara dan kawasan kurang berkembang serta masyarakat miskin.
Xi mendesak partai-partai politik untuk bersama-sama menentang praktik penciptaan blokade, kesenjangan, serta decoupling teknologi. Dia juga menyerukan masyarat dunia menjalin lebih banyak kerja sama untuk menghadapi risiko dan tantangan global.
Lebih dari itu, Xi pun menyerukan supaya partai-partai politik meningkatkan tata kelola untuk memperkuat kapasitas dan menjamin kesejahteraan rakyat. “Penilaian perihal apakah suatu negara demokratis atau tidak harus dilakukan oleh rakyatnya sendiri, bukan segelintir pihak lain.”
Sekretaris Jenderal Komite Sentral PKT sekaligus Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menghadiri KTT PKT dan Partai Politik Dunia serta menyampaikan pidato utama di Beijing pada 6 Juli 2021. (Xinhua/Li Xiang)
KONTRIBUSI PKT BAGI DUNIA
Menurut Xi, PKT berkomitmen menjalankan pemerintahan Tiongkok dengan baik, menjamin kebahagiaan bagi lebih dari 1,4 miliar rakyat; serta mendukung perdamaian dan pembangunan seluruh umat manusia.
PKT, ia menyebutkan, akan bersatu dan memimpin rakyat dalam mendorong modernisasi ala Tiongkok sekaligus berkontribusi terhadap pencarian atas cara-cara melakukan modernisasi. “Tidak ada model baku mengenai cara untuk mewujudkan modernisasi. Hanya cara yang sesuai bagi sebuah negara yang bisa membantu negara itu (melakukan modernisasi),” ucapnya.
Sejak Kongres Nasional PKT ke-18 pada 2012, seluruh penduduk miskin pedesaan di Tiongkok yang jumlahnya 98,99 juta jiwa telah terbebas dari kemiskinan. Menurut dia, Tiongkok berhasil mencapai target pemberantasan kemiskinan yang ditetapkan dalam Agenda 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan Berkelanjutan 10 tahun lebih cepat dari jadwal.
“Partai Komunis Tiongkok bersedia menyumbangkan lebih banyak solusi dan kekuatan terhadap proses pemberantasan kemiskinan di seluruh dunia,” ujar Xi.
Presiden Xi juga mengajak para pemimpin partai dunia untuk menentang praktik unilateralisme yang ‘menyamar’ menjadi multilateralisme, serta menolak hegemoni dan politik kekuasaan. Dia memastikan Tiongkok tidak akan pernah melakukan hegemoni, ekspansi, ataupun memperluas pengaruh.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa yang juga menjabat Presiden Partai Kongres Nasional Afrika, serta 20 pemimpin partai dan organisasi politik lain turut menyampaikan pidato dalam KTT tersebut. Mereka sepakat dengan Xi bahwa partai harus memikul tanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan menyatakan siap bekerja sama dengan PKT.
Wang Huning, anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral PKT, dan para pejabat senior PKT juga menghadiri pertemuan tersebut. Secara total, KTT itu dihadiri oleh lebih dari 10 ribu perwakilan partai politik dan berbagai kalangan.
Peserta KTT kemudian merilis pernyataan gabungan yang mengungkapkan niat bersama partai-partai politik yang hadir dalam acara itu untuk menjaga perdamaian dan pembangunan dunia, serta mendorong terciptanya kesejahteraan rakyat. (XINHUA)