Ada Apa dengan Cinta

Tak lebih dari sekadar ramuan kimia dalam otak. Proses evolusi, psikologis, dan lainnya tetap bermuara ke sana.

Senin, 12 Januari 2009

Disebutkan bahwa cinta itu bak obat. Tapi apakah benar sekadar obat? Pertanyaan itulah yang mengganggu Larry J. Young, profesor ilmu saraf di Emory University, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dalam artikelnya di jurnal Nature, Kamis lalu, Profesor Young menyatakan bahwa cinta dapat diterangkan lewat serangkaian peristiwa neurokimia di wilayah spesifik pada otak.

Jika keterangan-keterangan itu benar semua, ia mengatakan orang-orang tak perlu lag

...

Berita Lainnya