Terjun Bebas Daya Beli Masyarakat

Pengusaha dan ekonom menganggap deflasi lima bulan bertubi-tubi sebagai gelagat lesunya ekonomi. Daya beli masyarakat anjlok.

Tempo

Selasa, 8 Oktober 2024

BADAN Pusat Statistik mencatat Indonesia mengalami deflasi atau penurunan harga lima bulan bertubi-tubi dari Mei hingga September 2024. Deflasi pada September secara bulanan menyentuh level 0,12 persen atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,03 persen.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan deflasi bisa memberikan dampak buruk bagi petani hingga pedagang pasar di Indonesia. Sebab, harga beli produk yang menurun bisa membuat keuntungan petani dan pedagang turun. Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin deflasi lima bulan beruntun bukan sinyal negatif bagi perekonomian. 

Namun sejumlah ekonom dan pengusaha menganggap deflasi beruntun sebagai gelagat lesunya ekonomi. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Mohammad Faisal menilai deflasi lima bulan beruntun sebagai indikasi lemahnya permintaan dan konsumsi dalam perekonomian. Adapun Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta Kamdani khawatir kondisi ini berhubungan dengan lemahnya daya beli masyarakat. Apalagi, pada kuartal kedua 2024, pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,91 persen atau lebih rendah dari kuartal kedua 2023 yang sebesar 5,22 persen.

Berita Lainnya