Taufik Ikram Jamil

satu

kita yang terbagi angin
semoga dapat memahami setiap penjuru
sampai saat bertemu tuju
yang satu tanpa lain
mungkin kita saling merindu
bahkan kepada semua seteru
dapat menjadi sesuatu yang ditunggu
barangkali sekedar untuk melewati waktu
dengan tanda-tanda biru
bersubahat dalam laku bisu
yang kita tak akan mampu
menolaknya sebagai masa lalu
sehingga terasa begitu madu
untuk kemudian meluru dalam jalu
dan bagai kaku-kuku hantu keburu
menggaru pilu pada kalbu

Minggu, 22 Juni 2014

satu

kita yang terbagi angin
semoga dapat memahami setiap penjuru
sampai saat bertemu tuju
yang satu tanpa lain
mungkin kita saling merindu
bahkan kepada semua seteru
dapat menjadi sesuatu yang ditunggu
barangkali sekedar untuk melewati waktu
dengan tanda-tanda biru
bersubahat dalam laku bisu
yang kita tak akan mampu
menolaknya sebagai masa lalu
sehingga terasa begitu madu
untuk kemudian meluru dalam jalu
dan bagai kaku-kuku hantu keburu
mengga...

Berita Lainnya