TRAGEDI GERDA DAN DIDI
Teater Behind Actors, Bandung, mementaskan dua cerpen Tjalie Robinson.
Senin, 18 Mei 2009
Nisan-nisan tua. Makam bertanda salib. Seorang lelaki berambut awut-awutan muncul. Rambutnya yang panjang keabu-abuan seolah lama tidak dicuci. Ia memakai sepatu bot. Mengenakan pakaian berlapis-lapis yang kumal.
"Di sinilah aku bebas bermain musik," katanya. Suaranya bertenaga. Di antara makam-makam itu ia berpura-pura menggesek cello. Dan dari belakang terdengar suara cello, tepat dengan gerakan tangannya.
Itulah pertunjukan Gerda, adaptasi sutrad
...