Sajak Sang Presiden

Sabtu, 16 Juni 2007

Menggunakan jaket warna krem yang dibiarkan terbuka, ia pun mendendangkan Tanah Air Mata. Kamis malam lalu, Sutardji Calzoum Bachri, penyair itu, betul-betul melagukan puisi tersebut, bukan membaca dengan cara biasa. Suara harmonika yang ditiup saat mulutnya mengambil jeda melafalkan baris-baris puisi itu mengayun-ayun di ruang besar Blitmegaplex, Grand Indonesia, Jakarta.

Di balik gembur subur tanahmu/kami simpan perih kami/di balik etalase megah g

...

Berita Lainnya