Mereka Hidup dari Membelah Batu

Di bawah dinding batu setinggi 25 meter, Slamet menggantungkan mata pencaharian. Rambutnya panjang sebahu, dibiarkan terurai, menutupi dahi yang hitam terbakar matahari. Badannya kekar, ototnya menyembul di balik kulit lengan.

Rabu, 22 Mei 2013

Di bawah dinding batu setinggi 25 meter, Slamet menggantungkan mata pencaharian. Rambutnya panjang sebahu, dibiarkan terurai, menutupi dahi yang hitam terbakar matahari. Badannya kekar, ototnya menyembul di balik kulit lengan.

Trang, trang, suara adu logam berdentang kencang memecah kesunyian. Enam pasak tertancap di permukaan batu, membentuk garis lurus. "Ini agar pecahan batunya lurus," kata lelaki 42 tahun itu kepada Tempo kemarin.

Slamet ada

...

Berita Lainnya