Mengawal Pemilu dengan Ruwatan

Jumat, 24 Oktober 2008

Sesosok lelaki gondrong dan tinggi besar berjalan mengitari pojok-pojok halaman. Sambil bertelanjang dada, dia melantunkan kidung dan mantra Jawa. Tangan kirinya membawa cawan kecil berisi air, kembang, dan dedaunan. Tangan kanannya membawa lampu senthir yang apinya bergoyang tertiup angin.

Sejurus kemudian, tepat di tengah halaman, lelaki bertelanjang dada itu, yang tak lain adalah seniman Semarang, Bowo Kajangan, mengambil payung warna cokelat.

...

Berita Lainnya