maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Garuda Indonesia akan mengkonversi pinjaman kepada sesama badan usaha milik negara menjadi surat utang tanpa bunga. Dengan opsi ini, kreditor tidak memperoleh bunga sesuai dengan perjanjian awal. Skema restrukturisasi ini bisa merugikan sesama perusahaan pelat merah karena mengganggu arus kas dan kinerja keuangan perusahaan. Membahayakan BUMN lainnya yang masih sehat.
Kekalahan di pengadilan arbitrase London membuat Garuda Indonesia babak belur luar-dalam. Tak hanya menambah beban keuangan, kekalahan itu juga menjadi pemantik bagi perusahaan penyewaan pesawat lainnya untuk melayangkan gugatan. Maskapai penerbangan pelat merah ini tengah menghadapi gugatan lain di pengadilan. Memberikan sentimen negatif bagi Garuda yang tengah menyusun proposal restrukturisasi utang, yang kini mencapai Rp 70 triliun.
Sejumlah perusahaan badan usaha milik negara, seperti Garuda Indonesia dan PTPN, didera masalah keuangan dan likuiditas. Persoalan tersebut berimbas pada kemampuan membayar utang di berbagai bank, termasuk bank-bank BUMN, yang nilainya mencapai puluhan triliun rupiah. Restrukturisasi tak terelakkan.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.