maaf email atau password anda salah
Sejumlah warga Yogyakarta memprotes maraknya pembangunan hotel dan kondotel karena membuat mereka kesulitan mendapatkan air tanah. Yesaya Sandang, dosen pariwisata dan studi pembangunan Universitas Satya Wacana Yogyakarta, meneliti kasus ini dengan kacamata hak asasi manusia atas air atau human rights to water (HRtW).
Para penumpang pesawat yang baru datang dari luar negeri kesulitan memperoleh kamar karantina. Sebagian besar fasilitas isolasi mandiri ini penuh karena banyak tamu memperpanjang masa inap setelah pemerintah mengubah durasi karantina. Biaya hotel untuk repatriasi ini dipatok lebih mahal dari tarif menginap reguler.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.