Perajin dan pecinta batik terus berinovasi agar wastra tradisional itu bisa mengejar selera zaman. Mereka tak hanya merancang aneka motif batik dan model busana kekinian yang digemari generasi muda. Pemasaran batik kontemporer itu pun memanfaatkan platform jual-beli digital serta melibatkan pemengaruh di media sosial.

Perajin batik di wilayah Tasikmalaya bertahan pada masa pandemi dengan membuat inovasi produk. Selain membuat desain motif yang lebih mengikuti zaman, mereka menerima pesanan batik khusus.

Para perajin batik kini tak hanya membuat batik-batik bermotif klasik dan tradisional. Mereka juga menjelajahi bentuk-bentuk lain untuk dituangkan ke dalam kain. Aneka batik kontemporer itu banyak digemari konsumen.

Para pencinta batik yang tergabung dalam Yayasan Tjanting Batik Nusantara merayakan Hari Batik Nasional dengan mengadakan sejumlah acara. Mereka ingin batik menjadi bagian dari keseharian anak muda.

Belakangan, banyak modus penipuan jual-beli batik. Misalnya batik cap dijual dengan klaim batik tulis, sehingga harganya menjadi lebih mahal. Pembeli batik harus paham jenis-jenis batik agar tidak tertipu.