maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Harga pangan diprediksi terus naik sampai akhir tahun akibat faktor cuaca dan tingginya permintaan. Pergerakan harga tersebut dimotori harga telur ayam ras yang menembus Rp 32 ribu per kilogram. Tanpa intervensi, lonjakan harga komoditas pangan bakal kian mengerek inflasi.
Laju inflasi yang menembus rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir dinilai para ekonom sebagai alarm bagi perekonomian Indonesia. Di tengah harga pangan yang melejit, Badan Pusat Statistik juga mencatat anomali: nilai tukar petani malah merosot. Namun Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menilai inflasi masih moderat. Harga pangan pun diklaim akan kembali turun setelah Agustus tahun ini.
Inflasi tinggi akibat kenaikan harga energi dan pangan global berpotensi menjerumuskan semakin banyak warga Indonesia ke bawah garis kemiskinan. Masyarakat lapisan bawah akan menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Pemerintah mewaspadai inflasi yang tak terkendali dan mengandalkan bantuan sosial untuk mempertahankan daya beli penduduk miskin.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.