maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Harga minyak mentah dunia menguat karena rencana Uni Eropa mengembargo minyak Rusia dan prospek pelonggaran karantina Covid-19 di Cina. Terus naiknya harga minyak membuat anggaran subsidi dan kompensasi BBM dalam APBN 2022 melonjak.
Rencana kenaikan tarif listrik membuat pemerintah seperti bertemu dengan buah simalakama. Di satu sisi, kenaikan tarif listrik dianggap sudah sangat mendesak demi meringankan anggaran negara. Namun masyarakat juga semakin tertekan akibat kenaikan harga berbagai komoditas pokok.
Harga minyak dunia yang terus melejit membuat Pertamina semakin terjepit. Meski kinerja keuangan dua tahun terakhir positif, perusahaan pelat merah ini terancam merugi karena tidak bisa menaikkan harga Pertalite dan Pertamax. Pemerintah didesak merealisasi kompensasi untuk menutup selisih biaya produksi dua bahan bakar yang paling banyak dikonsumsi masyarakat itu.
Indonesia menghadapi risiko tinggi setelah harga minyak dunia melonjak di atas US$ 110 per barel. Harga minyak yang kian mendidih pada akhirnya bakal mencekik anggaran negara. Di satu sisi, Pertamina terimpit karena tak serta-merta menaikkan harga bahan bakar nonsubsidi.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.