Perubahan skema subsidi menjadi seperti pemberian bantuan langsung tunai menjadi salah satu opsi kompensasi kenaikan tarif listrik. Mengapa skema ini dinilai tak menyelesaikan masalah?

Ekonom Ronny P. Sasmita mengkritik kebijakan bantuan langsung sebagai jurus halus pemerintah untuk menyenangkan para mafia minyak goreng.

Pemerintah melibatkan TNI dan Polri dalam penyaluran BLT minyak goreng kepada pedagang kaki lima serta warung makan. Kedua lembaga tersebut masih menyiapkan pendataan dan berbagai syarat administrasi sebelum menyalurkan bantuan.

Pemerintah mulai menyalurkan BLT minyak goreng. Pemberian bantuan kepada 23 juta penerima itu ditargetkan selesai sepekan sebelum Idul Fitri. Pendataan pedagang kaki lima menjadi tantangan.

Pemerintah sedang mengkaji program bansos baru yang akan menyasar penduduk kelas menengah. Demi memperkuat daya beli kelas menengah serta mencegah mereka menjadi penduduk miskin baru.

Pengucuran bantuan langsung tunai minyak goreng untuk masyarakat memang lebih baik ketimbang subsidi barang bagi produsen. Hanya solusi sementara.

Program bantuan subsidi upah menyasar 8,8 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Penetapan kriteria dianggap janggal dan berpotensi tidak tepat sasaran. 

Penyaluran dana bantuan sosial kembali menjadi jurus andalan pemerintah demi meredam gejolak setelah kenaikan harga sejumlah komoditas. Bulan ini, pemerintah akan mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp 300 ribu untuk tiga bulan ke depan. Keputusan pencairan BLT minyak goreng sempat diwarnai tarik-ulur terkait dengan kepentingan politik.

Proses pengambilan keputusan program BLT minyak goreng sempat diwarnai tarik-ulur yang dilatarbelakangi urusan politis. Pemerintah mengklaim anggaran negara masih cukup fleksibel untuk membiayai program ini. 

Pemerintah segera menyalurkan bantuan langsung tunai untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan pedagang kaki lima setelah harga minyak goreng melonjak. Mengapa skema BLT minyak goreng ini dinilai tak menyelesaikan masalah?