Kemarin merupakan hari pertama pengoperasian kembali Bandara Halim Perdanakusuma secara komersial setelah menjalani revitalisasi sejak 26 Januari 2022.

Kisruh pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma berakhir dengan kerja sama PT Angkasa Transportindo Selaras dan PT Angkasa Pura II. Bandara Halim pun siap dibuka untuk penerbangan penumpang berjadwal pada Kamis besok.

Kehadiran pihak swasta dalam pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma dianggap bisa memicu peningkatan layanan pengelolaan bandara. Namun ada juga kemungkinan kerugiannya.

Menjelang pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma untuk layanan komersial, belum ada kejelasan ihwal pengelola lapangan terbang tersebut. AP II, ATS, serta TNI AU masih berdiskusi intens.

PT Angkasa Pura II akhirnya melepas pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma ke tangan PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) setelah keduanya bersengketa selama belasan tahun. Pengalihan ini dinilai janggal karena ATS belum berstatus badan usaha bandar udara. Sedangkan Angkasa Pura II masih memiliki hak pengelolaan dari pemerintah. Terima bersih setelah renovasi usai.

Belasan tahun bersengketa, PT Angkasa Pura II akhirnya menyerahkan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma kepada PT ATS.

Bandara Halim Perdanakusuma baru akan siap melayani penerbangan komersial pada September mendatang.

Aktivitas penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma akan diungsikan ke lima bandara lain hingga rampungnya revitalisasi.

Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma akan berlangsung selama sekitar 3,5 bulan. Area landasan pacu dan landasan penghubung jadi prioritas perbaikan.

Para operator bandara domestik kembali aktif melanjutkan rencana renovasi dan pengembangan aset yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

Kementerian Perhubungan memastikan bahwa kabar penutupan sementara Bandara Halim Perdanakusuma sudah disampaikan secara beruntun ke maskapai dan calon penumpang. Pengalihan penerbangan komersial ke Cengkareng dianggap tak akan mengganggu kapasitas Bandara Soekarno-Hatta.