Pencetak Generasi Kampiun
Sabtu, 5 November 2016

MASIH lekat di ingatan Saneri, betapa nestapa kehidupannya saat kanak-kanak. Ayahnya pergi sesaat setelah ia lahir. Ibundanya terpaksa menopang Saneri bersama dua kakak dan dua adik dengan menjadi penjual sayur dari satu gang ke gang lain. Ia pun tinggal di bedeng yang berdiri di atas rawa-rawa, persis di sebelah pabrik di Cakung, Jakarta Timur.
Jalan hidup Saneri berbalik saat berusia lima tahun. Kakaknya menjuarai lomba Jambore Anak Pinggiran
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini