Ketika Kopi Tak Cuma Diseduh
Tangan terampil Widi Martodihardjo dengan gemulai menggores kuas lukis yang baru saja dia celupkan ke bubuk kopi setengah encer. Tak butuh waktu lama baginya membentuk imaji kapal di tengah deru ombak pada kertas gambarnya. “Ini kapal pembawa kopi pada zaman kolonial," dia berujar di Palmerah, pekan lalu.
Widi, 41 tahun, adalah salah satu peserta klinik melukis kopi yang diselenggarakan bersamaan dengan Festival Kopi Flores di Bentara Budaya Ja
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini