Boleh dibilang, kehadiran para penjaga pantai (life guard), atau kini lebih dikenal dengan sebutan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), sangat penting karena mereka memberi ketenangan dan keamanan bagi wisatawan. Meski begitu, profesi ini masih kurang mendapat penghargaan. Honor mereka terbilang kecil untuk pekerjaan yang berisiko tinggi. Makanya, kebanyakan mereka harus bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya: dari menjadi disc jokey, membuka warung nasi, hingga membuat gula merah.
Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu pagi dua pekan lalu. Di bawah sinar matahari yang sudah naik sepenggalah, sekelompok pria sedang bersiap-siap melakukan olahraga pemanasan di pasir pantai. Mereka tampak membentuk lingkaran, lalu melakukan stretching: meregangkan otot-otot, pergelangan tangan, kaki, dan leher.
Mereka bertelanjang dada, bercelana selutut, bahkan beberapa di antaranya hanya mengenakan celana pendek (lebih mirip celana dalam)
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.