maaf email atau password anda salah


Semarak Novel Sejarah Nusantara

Novel dengan latar sejarah Nusantara belakangan ini kian marak. Dalam lima tahun terakhir, lebih dari seratus judul karya baru dilempar ke pasar. Dan sambutannya luar biasa. Bahkan, beberapa karya di antaranya dicetak ulang berkali-kali. Boleh dibilang geliat novel sejarah ini tumbuh bersamaan dengan lahirnya pentalogi Gajah Mada karya Langit Kresna Hariadi. Novel yang dirilis pada 2008 ini memberi inspirasi bagi penulis-penulis lainnya. Sejumlah penulis muda pun bermunculan. Untuk mengkaji fenomena ini, sebuah perhelatan bertajuk "Borobudur Writers & Cultural Festival" digelar di kompleks Candi Borobudur, Jawa Tengah, 29-31 Oktober 2012.

arsip tempo : 171417738071.

Semarak Novel Sejarah Nusantara. tempo : 171417738071.

Novel-novel berlatar sejarah Nusantara belakangan ini tengah menjadi primadona. Tengoklah toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur. Toko buku terbesar di Indonesia itu menyediakan rak tersendiri yang memajang sejumlah novel sejarah, misalnya serial Gajah Mada, Mahkota yang Terbelah, Sabda Palon, Darmagandhul, dan Naga Bhumi Mataram.

Bahkan, untuk serial Gajah Mada, Gramedia menyediakan rak khusus di lantai tiga yang menampilkan lima seri nove

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan