Laksmi Pamuntjak Manusia Menjadi Modern Kala Bisa Memilih
Sukar melukiskan Laksmi Pamuntjak dengan serangkaian kombinasi yang eksak. Ia menulis esai, cerpen, puisi, (sebentar lagi) novel, juga melahirkan tiga buku panduan makan mutakhir, dan bermain piano klasik di banyak kompetisi di luar negeri. Sesukar itu pula memetakan namanya di ranah sastra Nusantara. Di luar negeri, ia lebih dikenal sebagai cerpenis, esais, dan pembicara dengan beragam sudut pandang yang mengusung modernitas dan perempuan. Sementara di Indonesia, ia lebih dikenal karena seri panduan makannya yang lengkap dan inspiratif, serta kiprahnya sebagai pendiri dan pengelola serangkaian toko buku dwibahasa, Aksara, sebelum akhirnya ia lepaskan pada 2003.
Bolak-balik menjadi pembicara di banyak seminar sastra dan penulisan kreatif di Australia, Inggris, Amerika, dan sejumlah negara Asia, praktis cucu pemilik penerbitan tertua setelah Balai Pustaka, Djambatan, ini hanya menghabiskan sedikit waktu di rumah. "Anak saya Nadia protes terus karena ibunya lebih banyak bepergian," katanya.
Bulan silam, setelah lama menetap di Singapura bersama anak semata wayangnya itu, Laksmi akhirnya meluncurkan The Jakart
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.