Sastra Gagah Manowar
Cerita pun meluncur dari mulut sang kakek. Sebuah epik dari Abad Pertengahan yang mengulas empat dewa perang. Saat muda sang kakek berjalan di tengah hutan. Terdengar suara gemuruh dari empat penjuru mata angin. Dia lalu berlari ke bukit untuk memuaskan rasa penasarannya.
Ketika asap dan angin berhenti, dia melihat empat laki-laki di empat arah mata angin yang berbeda. Mereka duduk di atas punggung kuda dengan memegang senjata perang masing-masing
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini