Tarawih di Lembah Bunisakti
Suara imam Engkus Kusmana, 45 tahun, yang begitu lirih bersaing dengan gemercik air pancuran di samping Musala Baiturrahman, Kampung Bunisakti Girang, Bandung. Ayat-ayat suci yang dilantunkan pedagang mi bakso keliling itu juga harus berkompetisi dengan suara jangkrik di kebun. Mau tak mau, jemaah yang cuma sembilan orang harus memasang telinga lebar-lebar agar tak luput mengikuti aba-aba sang imam. "Allahu akbar...."
"Tiap malam, ya, cuma segini in
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini