Mengapa Mesti Mahal?
Saat masih SMA, Agam Rosyidi, 23 tahun, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, hanya bisa pasrah dengan nomor Simpati dari Telkomsel yang ia gunakan. Mau memilih apalagi? Karena saat itu tarif telepon seluler memang masih mahal dan tidak ada yang "miring" harganya
Kesetiaan pada Simpati ini rupanya ada batasnya. Saat muncul operator CDMA, yang berizin lokal sehingga tarifnya murah, hatinya tidak kukuh. Ia pun kemudian beralih ke F
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini