Horor Perbudakan di Ujung Genting
Jejaka kurus itu berjalan tergesa-gesa. Sepatunya berdetak-detak menyentuh permukaan lantai Stasiun Zengzhou yang riuh. Di kepala remaja berusia 16 tahun itu melayang-layang begitu banyak angan-angan saat tiba-tiba datang tawaran pekerjaan dengan gaji lumayan. "Inilah saatnya membantu ekonomi keluarga," pikir pemuda yang tak lulus sekolah menengah atas itu.
Namun, mimpinya ternyata kandas. Dia dijual sebagai budak di sebuah pabrik pembakaran batu b
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini