Melodi ala Pekerja Genting Jatiwangi
Pekerja pabrik genting Jatiwangi di Majalengka membuat musik tradisional sendiri dari genting dan tanah liat.
Lima pria bertubuh kekar memukulkan tongkat kayu ke genting-genting dari tembikar. Atap dari tanah liat itu mengeluarkan entakan suara yang berirama. Di tengah bunyi perkusi tersebut, seorang pria meneriakkan kalimat bernada semangat dalam bahasa Sunda. Omen, nama pria itu, menyerukan “ulah waka ngasoan can anggeus mah” secara berulang diiringi ritme yang dihasilkan dari genting-genting yang beradu dengan kayu.
“Jangan istiraha
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini