Rahutami, 43 tahun, warga Bekasi, mengirim emoticon tertawa ketika melihat seorang kawannya mengunggah foto perempuan berkerudung dan bermata biru di grup aplikasi pesan. Wajahnya tertutup masker berwarna krem dengan hiasan renda, ornamen bunga, dan manik-manik. Dalam unggahan itu tertulis, "Lebaran 2020, tidak mikir mukena baru, tidak mikir baju baru, tapi... bagus-bagusan masker."
Temannya yang lain mempunyai ide dan menganggapnya sebagai peluang bisnis dengan mengunggah beberapa foto masker dengan hiasan bordir dan renda. Ada pula yang bertanya siapa yang berjualan. Kreativitas masyarakat muncul ketika ada anjuran memakai masker semasa wabah.
Pandemi corona, yang mengharuskan masyarakat memakai masker, terutama saat ke luar rumah, membuat masker medis langka dan harganya tak masuk akal. Hal itu membuat masyarakat harus memakai masker alternatif, yakni masker kain, demi meminimalkan risiko terpapar dan terjangkit Covid-19. "Penggunaan masker kain untuk umum dinilai cukup efektif menurunkan risiko," kata Dr Hud Suhargono, SpOG (K), petugas humas Keluarga Penyangga Indonesia, organisasi berbasis komunitas yang saat ini aktif mengkampanyekan penggunaan masker kain.
Ia merujuk pada rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Eropa pada awal April lalu, yang menyatakan penggunaan masker buatan rumah bisa menjadi alternatif untuk masyarakat umum. Masker ini mudah diperoleh dan dibuat sendiri di rumah. Selain itu, masker kain bisa dicuci lagi dengan detergen biasa, sehingga bisa dipakai berkali-kali. "Kami menyarankan agar masyarakat memakai masker kain multi-layer untuk meningkatkan efektivitas proteksi terhadap penularan virus," ujar Hud.
Hud mengacu pada penelitian dari University of Cambridge, Inggris, pada 2013, yang menyebutkan bahwa bahan kain untuk masker non-medis ternyata bisa menahan penularan virus. Bahan kain sejenis lap mempunyai efektivitas hingga 83 persen bila digunakan satu lapis dan mencapai 93 persen bila dua lapis. Ini hampir sama dengan masker bedah yang mempunyai efektivitas 97 persen. Sementara itu, masker dari kain katun, bila digunakan satu lapis, memiliki efektivitas hingga 69 persen, dan bila dua lapis, bisa mencapai 71 persen.
Namun, Hud mengingatkan, masker non-medis ini hendaknya menutup hidung dan mulut serta disesuaikan dengan bentuk wajah. Sisi kanan dan kiri juga tertutup rapat. Selain itu, ada pengait untuk telinga atau tali yang membuat posisi masker tidak berubah. Masker juga harus terbuat dari bahan yang nyaman, sehingga pemakai tetap bisa bernapas.
Untuk bahan pembuat masker, kata dia, bisa digunakan kaus katun rumahan yang cukup rapat, bahan katun pada umumya, kain lap, hingga bahan seprai. Bahan tersebut bisa dijahit berlapis dengan bagian tengah diisi kasa. Ia menyarankan agar masker dibuat sederhana supaya mudah dicuci.
Hud tidak menyarankan pembuatan masker yang dihias atau diberi ornamen, seperti renda, motif, atau manik-manik, sebagaimana yang beredar di grup-grup aplikasi pesan. "Sebaiknya yang polos. Kalau bermotif begitu, susah membersihkannya. Motif atau ornamen memungkinkan virus atau kuman bersembunyi di bagian itu." DIAN YULIASTUTI
Tip dan Syarat Masker Kain untuk Covid-19:
1. Menutup hidung dan mulut dengan sempurna.
2. Kedua sisi tepinya dapat tertutup rapat.
3. Ada kaitan ke arah telinga kanan-kiri yang dapat mempertahankan posisi masker tetap rapat saat kepala bergerak atau berganti posisi.
4. Ukuran harus pas dengan bentuk wajah dan nyaman digunakan.
5. Pemakai masker dapat bernapas dengan baik tanpa terasa berat.
6. Bahan yang disarankan adalah yang mudah didapat dan nyaman dipakai. Jangan dibuat satu lapis, disarankan dua atau tiga lapis.
7. Masker kain dibuat dari bahan yang mudah dicuci dengan detergen biasa dan disarankan dipakai maksimal selama empat jam.
8. Penggunaan masker: memakai dan melepasnya dari bagian belakang dengan tangan yang sudah dicuci bersih dengan air dan sabun serta hindari memegang bagian depan masker.
Bahan Terbaik Masker Kain
Berikut ini bahan kain yang mempunyai efektivitas terbaik berdasarkan hasil penelitian dari University of Cambridge dan dimuat dalam jurnal Disaster Medicine and Public Health Preparedness 2013.
● Kain lap piring satu lapis mempunyai efektivitas 83 persen dan 97 persen bila dua lapis.
● Kaus katun 100 persen satu lapis mempunyai efektivitas 69 persen dan 71 persen bila dua lapis.
● Sarung bantal satu lapis mempunyai efektivitas 61 persen dan 62 persen bila dua lapis.
● Efektivitas dapat bertambah bila di antara lapisan kain ditambahkan kertas tisu.
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat April 2020