MUSIK
Jakarta International BNI Java Jazz Festival kembali digelar. Sejumlah nama bakal tampil dalam pesta jazz tahunan itu, seperti Harvey Mason "Chameleon", Phil Perr, T-Square, Kiana Lede, RINI, Bruno Major, Free Nationals, dan grup musik legendaris The Jacksons. Dengan mengusung tagline "Redeem Yourself Through Music", diharapkan Java Jazz Festival dapat menghibur semua orang dari segala usia dan latar belakang yang berbeda.
Kegiatan itu juga menampilkan kolaborasi, seperti 7 Bintang feat Deddy Dhukun, Fariz RM, Mus Mujiono, Trie Utami, Yuni Shara, Ita Purnamasari, dan Memes. Selain itu, ada Chrisye Live by Erwin Gutawa with Special Guest Gerald Situmorang yang akan menghadirkan kembali sosok Chrisye melalui rekaman suara serta dukungan visual dari beragam panggung, tur, maupun konser tunggal sang legenda musik Indonesia itu.
Selanjutnya, ada Yuni Shara Jazz Project feat Glen Dauna, Rega Dauna, Jopie Item, dan Is Pusakata. Lalu, proyek Nusantero Musicians, yang terdiri atas musikus asal Indonesia dan negara-negara Eropa. Kolaborasi dan proyek lainnya, antara lain BNI Music Project feat Ardhito Pramono, Rizky Febian, Cantika, Rebecca Reijman, dan Nina Ilayla. Ada juga MJP S4 feat Potret, Fariz RM, dan Humania. Sedangkan Yamaha Music Project menampilkan Andien, Marcell, dan Shanty.
Waktu: 28 Februari–1 Maret 2020
Lokasi: JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat
PERTUNJUKAN
Masa Kini dan Masa Lalu
Instalasi dan performans "The Last Ideal Paradise" yang disajikan sutradara Claudia Bosse ini melibatkan 15 penampil dari dalam dan luar negeri. Pertunjukan ini menampilkan karya berupa instalasi, koreografi, dan performans. Karya-karya ini menghubungkan masa kini dan masa lalu dengan berbagai ritual dan mitos. Penonton diajak melintasi beberapa ruang, menonton rekaman video, mendengarkan bebunyian, menyimak percakapan, dan menyaksikan obyek-obyek yang disusun secara spesifik. Pementasan ini mempertemukan penampil dan penonton, berbaur sambil melihat materi bertransformasi, membentuk kelompok, serta mempertanyakan makna terorisme, batas teritori, aneksasi, serta ke (tidak)sadaran kultural dan politis kita.
Waktu: 26, 28, 29 Februari 2020, pukul 17.00 WIB
Tempat: Perum PFN Jalan Otto Iskandardinata Raya Nomor 125-127, Kampung Melayu, Jakarta Timur
SASTRA
Malam Puisi Anti-Korupsi
Lembaga penyiaran publik Radio Republik Indonesia (RRI) mengadakan acara apresiasi puisi yang menyoroti persoalan korupsi. Acara bertajuk "Seni Vs Korupsi" ini akan menampilkan pembacaan puisi oleh sejumlah penyair, seniman, dan tokoh publik, seperti Direktur Utama RRI M. Rohanudin, Sha Ine Febriyanti, Dwiki Darmawan, Sosiawan Leak, Mustafa Ismail, dan lainnya. Acara ini disiarkan di Radio Visual RRI Net dan Programa 1 Berjaringan Nasional.
Waktu: Sabtu, 29 Februari 2020, pukul 19.00
Tempat: Auditorium Abdurrahman Saleh RRI, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 4-5, Jakarta.
PAMERAN
Manifesto Julian Rosefeldt
Ini pertama kali Museum MACAN menampilkan karya perupa Julian Rosefeldt. Pameran tersebut dibingkai dalam tajuk "Manifesto". Manifesto ini merupakan bentuk penghormatan kepada tradisi dan keindahan literasi dari manifesto-manifesto para perupa. Manifesto perupa adalah pernyataan dari seorang atau sekelompok perupa, yang menguraikan motivasi dan intensi yang mereka miliki. Penyampaian pernyataan ini bentuk literatur yang dimulai pada awal abad ke-20 dan merupakan sebuah fitur umum dari setiap gerakan seni garda depan.
Dalam pameran ini, perupa asal Berlin, Julian Rosefeldt, menghadirkan instalasi film kanal ke-13 yang diciptakan pada 2015. Karya instalasi ini menyandingkan karakter-karakter dan skenario-skenario kontemporer, serta menghadirkan tiga belas kolase teks yang dikumpulkan Rosefeldt dari puluhan manifesto dalam tiga belas layar berbeda. Semua itu ditampilkan dalam bentuk monolog oleh aktor asal Australia, Cate Blanchett.
Waktu: 28 Februari-31 Mei 2020
Tempat: Museum MACAN, AKR Tower Level M, Jalan Panjang Nomor 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11530, telepon +62 21 2212 1888
FILM
Diburu Seseorang Tak Terlihat
Film The Invisible Man bercerita tentang kisah penuh konflik dan kekerasan antara Cecilia Kass (Elisabeth Moss) dan pasangannya, Adrian Griffin (Oliver Jackson-Cohen), seorang illmuwan. Namun kemudian Griffin bunuh diri. Cecilia tidak pernah percaya bahwa Griffin yang temperamental itu mengakhiri hidupnya, bahkan meninggalkan warisan kepadanya. Sementara itu, ia merasa sedang diburu oleh seseorang yang tidak terlihat oleh siapa pun. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Herbert George Wells.
The Invisible Man
Durasi: 124 menit
Jenis film: horor, fiksi ilmiah, thriller
Produser: Jason Blum, Kylie Du Fresne
Sutradara: Leigh Whannell
Penulis: Leigh Whannell
Pemain: Elisabeth Moss, Oliver Jackson-Cohen, Aldis Hodge, Storm Reid, Harriet Dyer, Amali Golden, Sam Smith
Produksi: Universal Pictures
TARI
Knowing Your Body Through Dance
Komunitas Salihara mengadakan kelas tari dengan materi pelatihan dasar fisik, bermain dalam improvisasi gerak, dan berproses dalam koreografi. Kelas yang disusun untuk peserta non-penari dan yang ingin mendalami tari itu diampu Siko Setyanto. Siko adalah penari di Eun Me Ahn Company (Korea Selatan) dan Asian Dope Boys (Cina). Ia pernah bekerja di Asia Dance Project, Korea Selatan (2015-2016), mengikuti pentas keliling L’histoire Du Soldat karya Igor Stravinsky bersama New European Ensemble di Belanda pada 2017. Tahun lalu ia mendirikan Resikoach & Resiko Berkelompok sebagai media berbagi informasi tari kontemporer, pelatihan, dan wadah untuk berkarya bersama penari muda. Info lebih lengkap dapat dilihat di laman Salihara.org.
Waktu: Setiap Selasa dan Kamis, Maret 2020, 19.00 WIB
Tempat: Komunitas Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta, 12520