Baju Berkancing Peniti
Zelfeni Wimra
TUBUH lisut seperti kerisik yang dibungkus baju kurung itu melangkah ke pintu. Tepi baju yang dipertemukan dari dada hingga perutnya dikunci lima buah peniti yang sebagian batangnya sudah dibalut karat. Kedua telapak kakinya terpatri di anak tangga kedua. Tangan kanannya memeluk lutut dan tangan kiri menahan berat badannya di lantai.
Tiga peniti lain tertancap di kerah. Barangkali ketiganya ia jadikan serap kalau-kalau ada peniti yan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini