Pengganti atau Pelengkap?
"Eh, tau nggak, aku lagi makan suplemen ini, nih. Badanku terasa lebih segar, tidak gampang lesu. Flu juga gampang sembuh. Coba, deh, manjur lo," kata Dewi kepada seorang teman kantornya. Pembicaraan seperti ini biasa terjadi. Padahal suplemen makanan tidak boleh sembarang direkomendasikan kepada orang lain tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang bersangkutan.
"Tapi orang kita memang mudah terpengaruh oleh iklan dan perkataan teman," kata Dr dr Saptawa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini