Dari Trotoar ke Layar Lebar
Ketika melakukan perjalanan, Anda akan melihat mereka ada di mana-mana. Mereka berbekal gitar, gendang, dan drum-mengisi terminal, stasiun, dan sudut-sudut kota lainnya. Para pengamen merupakan bagian dari kehidupan jalanan kota besar di Indonesia. Salah satunya Bambang Sri Mulyono, yang tenar dipanggil Ho-sebuah sapaan yang diberikan temannya ketika dia sedang lari pagi pada tahun 2000.
Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat-dekat bibir Jalan Jenderal Sudirman-merupakan daerah kekuasaan Ho, yang berambut gimbal sepunggung, berkulit hitam karena sering terpapar bahang matahari, dan brewokan. Ia sudah hidup di trotoar Ibu Kota sejak 1998. Lagu ciptaannya yang terkenal adalah Reformasi Masturbasi-tentang perubahan negeri ini yang ternyata omong kosong.
Ketika melakukan perjalanan, Anda akan melihat mereka ada di mana-mana. Mereka berbekal gitar, gendang, dan drum-mengisi terminal, stasiun, dan sudut-sudut kota lainnya. Para pengamen merupakan bagian dari kehidupan jalanan kota besar di Indonesia. Salah satunya Bambang Sri Mulyono, yang tenar dipanggil Ho-sebuah sapaan yang diberikan temannya ketika dia sedang lari pagi pada tahun 2000.
Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat-dekat bibir Jalan Je
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini