Kalam Bangkit dari Tidur Panjang
Kalam, yang sempat berhenti terbit pada 2005, hidup kembali dalam bentuk online. Respons terhadap kondisi media sastra saat ini.
Memori Nirwan Dewanto seketika melompat mundur ke 1994. Saat itu ia aktif bekerja di dapur redaksi majalah Tempo. Nirwan berdiskusi dengan Goenawan Mohamad, pendiri majalah Tempo, dan beberapa petinggi redaksi untuk membicarakan sebuah rencana: memisahkan rubrik Kalam menjadi majalah yang berdiri sendiri.
Sebelumnya, Kalam hanyalah rubrik suplemen alias pelengkap majalah Tempo yang memuat tulisan kritis tentang sastra, kesenian, dan lintas
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini