Nestapa Media Sastra
Mendirikan media sastra adalah pilihan filantropi, bukan mencari rezeki. Perlu komitmen kuat untuk bisa bertahan.
Di mata sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda, media sastra di Indonesia saat ini sedang terpuruk. Ibarat kolam mengering disengat musim kemarau, kini para penulis sastra kesulitan mencari media yang bisa memuat dan menghargai karya mereka.
Padahal, pada 20-30 tahun lalu, media cetak, seperti koran dan majalah, rutin memberikan ruang khusus untuk karya sastra, semacam puisi dan cerita pendek. Tak hanya mendapat ruang penayangan, para pe
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini