Rosyid H. Dimas
Apa yang kau tuntut dari sebuah kematian yang sudah direncanakan oleh leluhur, Todha? Hampir sebulan lamanya aku berusaha menahan diri dan diam seperti batu berlumut. Aku berusaha menganggap semua bualan yang kau katakan kepada orang-orang desa sebagai gelombang pasang yang akan hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata aku salah. Ocehanmu itu seperti derap kaki kuda yang selalu timbul di tanah Sumba. Dan aku bukanlah leluhur yang memiliki kesabara
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini