Menjelang Pertarungan Terakhir
Zen Hae
AKU telah menunggumu dengan susah-payah, Lawanku. Tapi aku masih berharap ini akan menjadi pertarungan terbaik kita, pertarungan habis-habisan. Tapi kenapa kau bimbang? Sebab yang kauhadapi adalah pendekar tua yang buntung tangan kirinya, dengan wajah separuh mayat setengah orang hidup? Oh, jangan sekali-kali kau remehkan aku. Demi Malaikat Maut yang terus mengincarku, aku tidak mau mati oleh racun sialan ini. Aku seorang pendekar, hanya a
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini