LUBUK KABUT
Gus tf
kaukatakan engkau mampu, memangkas rimbun kabut
di matamu. Cuaca berubah-ubah tak menentu. Segala
bisa tumbuh atau ranggas di dadamu. Segala bisa
hijau atau kemarau di ladangmu. Diam-diam
diam-diam, kukenali ia, sang kabut, yang saban waktu
datang menjumput. Kulihat engkau, entah kapan, riang
menyambut. Seperti tubuh di dasar malam menggigil
butuh selimut. Selimut kabut? Ah, kaukatakan
kaukatakan engkau mampu, melepas jubah kabut dari
tubuhmu. Cua
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini