Apel dan Pisau

KAMU mau?
Selama sepuluh detik aku memandanginya, dengan masa lalu yang berkecamuk di kepalaku, dengan kekinian yang tak mau pergi.
Selama sepuluh detik apel itu disodorinya di depan hidungku.
Ada apa dengan mukamu? Ia bertanya dan terkikik. Kamu tak akan kuracuni.
Pada wajahnya terulang kisah ratu pendendam yang menjelma menjadi nenek tua dan menawari anak tirinya yang cantik apel beracun. Apel itu bulat bersinar-sinar, mengundang a

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini