Puasa: antara Peribadatan dan Pekerjaan
Ismail Fajrie Alatas
Kandidat Doktor Ilmu Sejarah dan Antropologi di University of Michigan, Ann Arbor
Salah satu karakter umum keberagamaan di era mutakhir adalah semakin melebarnya jarak yang memisahkan ranah peribadatan dengan pekerjaan. Kendati praktek peribadatan makin semarak, tapi berkembang dalam kawasan terpisah dari kesibukan keseharian. Dinamika ini dapat kita amati dengan semakin populernya penyelenggaraan pesantren kilat, iktikaf di masjid, dan pelbagai bentuk wisata religi. Biro perjalanan yang menawarkan paket umrah semakin menjamur, sedangkan jumlah peziarah per tahun ke makam Wali Songo melonjak dari 500 ribu pada 1988 menjadi 3.500.000 orang pada 2005. Ibadah sebagai retret dan pengasingan diri dari kesibukan keseharian adalah salah satu moda peribadatan yang kian dominan.
Ismail Fajrie Alatas
Kandidat Doktor Ilmu Sejarah dan Antropologi di University of Michigan, Ann Arbor
Salah satu karakter umum keberagamaan di era mutakhir adalah semakin melebarnya jarak yang memisahkan ranah peribadatan dengan pekerjaan. Kendati praktek peribadatan makin semarak, tapi berkembang dalam kawasan terpisah dari kesibukan keseharian. Dinamika ini dapat kita amati dengan semakin populernya penyelenggaraan pesantren kilat, iktikaf di
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini