JAKARTA -- Rumput di atas makam berhias batu nisan putih itu terlihat subur dan hijau. Sebuah buket bunga berwarna putih bersandar pada batu nisan, seakan ingin menyemarakkan suasana makam menjelang Ramadan. Makam yang terletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir Jakarta Selatan itu sejatinya tak berbeda dengan yang lain. Namun, jika lebih diamati, di tempat itu jasad bekas gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin beristirahat abadi.
Berkah menjelang Ramadan dirasakan pengurus makam Ali Sadikin. Maulana Yunus, 27 tahun, salah satunya, mengaku mendapat uang perawatan makam dari para peziarah per hari Rp 300-500 ribu. "Biasanya hanya mendapat Rp 100-200 ribu," kata Yunus semringah.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Ramadan, TPU Tanah Kusir dipenuhi peziarah. "Sejak dua pekan sebelum puasa sudah banyak peziarah datang," ujar Abdul Halik, Kepala TPU Tanah Kusir, kepada Tempo, Rabu lalu. Kabar baiknya, rezeki pun tercurah bagi orang-orang yang mencari penghasilan di sekitar makam, seperti Yunus.
Para penjual bunga, misalnya, turut memperoleh berkah. Oscar, pemilik toko bunga Oscar yang terletak di seberang makam, mengatakan omzet penjualan bunga meningkat cukup signifikan. Apalagi harganya memang cenderung naik. Menurut Oscar, harga per potong pandan dibanderol Rp 20 ribu dan bunga tabur Rp 30 ribu. "Bisa naik terus sampai nanti Lebaran," katanya.
Gairah nyekar pun dirasakan hingga ke pasar bunga legendaris di Jakarta, Rawa Belong. Beberapa hari menjelang Ramadan, para calon peziarah mulai memadati pasar yang terletak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ini. "Karena banyak bunga, ya, di sini. Rawa Belong kan pusatnya bunga," ucap Herlina Julianti, 37 tahun, kepada Tempo, Selasa lalu.
Pengunjung lain, Maryani. 44 tahun, warga Slipi, Jakarta Barat, mengatakan harga bunga di Rawa Belong jauh lebih murah daripada di sekitar tempat pemakaman. Selisih harganya pun disebutnya bisa mencapai Rp 60 ribu untuk tiap keranjang bunga. "Di sini tiap keranjang harganya sekitar Rp 80 ribu, tapi di TPU bisa Rp 150 ribu," kata Herlina yang akan berziarah ke makam suaminya di TPU Karet Bivak.
Keuntungan besar pun dirasakan pedagang bunga Rawa Belong. Menurut Wahyu Sas, 40 tahun, menjelang Ramadan, dia bisa menjual 1.500 kantong bunga tabur, dari biasanya yang sekitar 100-200 kantong per hari. Dalam satu hari, laki-laki berambut keriting itu mengaku bisa meraup keuntungan hingga Rp 7 juta. Padahal, normalnya setiap hari dia hanya bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 2-3 juta dari berjualan bunga. DEVY ERNIS | DIMAS SIREGAR | AMIRULLAH