Saya pun Tak Sesak Napas Lagi
Saya pun harus pulang. Itu pertanda, saya tidak akan merasa seperti orang sesak napas lagi. Udara di Rio de Janeiro--sejak Mei, ketika saya pertama kali datang--memang sangat dingin dan sempat membuat saya terkena flu berat. Tapi bukan itu yang membuat saya sesak napas.
Orang-orang di Brasil memiliki pengucapan huruf yang berbeda dengan kebanyakan orang, termasuk dengan orang-orang Indonesia.
Saya pun harus pulang. Itu pertanda, saya tidak akan merasa seperti orang sesak napas lagi. Udara di Rio de Janeiro--sejak Mei, ketika saya pertama kali datang--memang sangat dingin dan sempat membuat saya terkena flu berat. Tapi bukan itu yang membuat saya sesak napas.
Orang-orang di Brasil memiliki pengucapan huruf yang berbeda dengan kebanyakan orang, termasuk dengan orang-orang Indonesia.
Ketika saya mengajak mereka berbincang tentang pemai
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini